Monday, January 23, 2012

PIMPINAN atau PEMIMPIN ? -Bagian I-


2 (dua) kata yang sangat bersinggungan berasal dari kata dasar PIMPIN, namun masih sering salah kita menafsirkannya antara makna Pimpinan dengan Pemimpin. Serta di manakah posisi kita didalam perusahaan, apakah sebagai Pimpinan ataukah sebagai Pemimpin ?

Di beberapa perusahaan yang pernah saya temui atau saya tangani banyak sekali mereka yang memiliki posisi atau jabatan di perusahaan tersebut yang tidak memahami keberadaan posisi mereka, apakah sebagai seorang pimpinan ataukah sebagai seorang pemimpin.

Hal tersebut terjadi karena mereka belum memahami makna dari masing-masing kata tersebut. Belum lagi apabila di perusahaan tersebut belum memiliki system pengembangan Sumber Daya Manusia yang baik, maka akan semakin banyak kita temui hal tersebut, karena untuk menduduki posisi atau jabatan tersebut mereka tidak disiapkan pemahaman dan kemampuan mereka berkaitan dengan fungsi, tugas, dan tangung jawab mereka berkaitan dengan posisi atau jabatan yang mereka emban.

Pimpinan adalah suatu jabatan formal yang diduduki atau diemban oleh seseorang. Presiden, Menteri, Direktur, Manajer, hingga Penyelia adalah pimpinan dari suatu Negara, institusi ataupun organisasi.

Itu semua adalah jabatan yang telah ditetapkan oleh Negara ataupun organisasi dengan fungsi, tugas, dan tanggung jawab yang telah ditetapkan pula.

Ciri-ciri Pimpinan adalah :
  1. Dia akan melakukan hal yang benar
  2. Kawatir akan risiko yang diambil
  3. Mengatur orang lain
  4. Prioritas pada efisiensi
  5. Berpikir secara jangka pendek
  6. Ada suatu organisasi secara formal (tertera di struktur organisasi)
  7. Diangkat secara formal


Sedangkan Pemimpin bukanlah suatu jabatan formal yang diduduki atau diemban oleh seseorang. Semua orang bisa menjadi pemimpin tanpa perlu label jabatan yang disahkan oleh suatu lembaga. Hal tersebut terlihat dari setiap pemikiran, cara berkomunikasi, serta tindakan yang dilakukan oleh orang tersebut.

Adapun ciri-ciri Pemimpin adalah :
  1. Dia melakukan hal secara tepat
  2. Berani mengambil suatu risiko
  3. Membimbing dan mengarahkan orang lain
  4. Prioritas pada efektivitas
  5. Berpikir secara jangka panjang
  6. Tidak perlu struktur organisasi formal
  7. Tidak pula diangkat secara formal


Dari ciri-ciri tersebut di atas, terlihat jelas perbedaan antara seorang Pimpinan dan Pemimpin. Banyak sekali kasus yang kita temui para Pimpinan yang tidak mampu melakukan perannya dengan baik. Seorang Manajer suatu perusahaan melakukan delegasi tugas atau pekerjaan kepada anak buahnya, akan tetapi tidak diarahkan dengan baik berkaitan dengan hal yang harus dilakukan beserta target atau hasil akhir yang diinginkan sehubungan dengan tugas tersebut. Lebih parah lagi, Manajer tersebut tidak melakukan pengawasan dan pemantauan selama anak buah melakukan pekerjaan tersebut dengan alasan berbagai kesibukan yang dilakukannya. Sehingga ketika hasil akhir pekerjaan yang didelegasikan tersebut tidak sesuai dengan perencanaan awal atau harapan yang diinginkan, anak buah yang disalahkan, belum lagi apabila tenggat waktu telah tiba namun pekerjaan tersebut belum terselesaikan dengan baik, maka semakin salah lagi anak buah tersebut.

Tuesday, January 17, 2012

KRISIS KEPEMIMPINAN ?

Sebuah kalimat yang sering terdengar dan terucap, terutama apabila dikaitkan dengan permasalahan Negara. Hampir setiap permasalahan yang dialami oleh suatu Negara akan dikaitkan dengan Krisis Kepemimpinan. Hal tersebut dikarenakan para Pimpinan Negara yang tidak dapat menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi dengan cepat dan tuntas, atau bahkan sang Pimpinan membiarkan permasalahan tersebut dengan anggapan akan terselesaikan atau hilang dengan sendirinya. Kalaupun diambil suatu keputusan, tidak jarang sikap atau keputusan yang diambil bahkan menimbulkan suatu permasalahan yang baru. Sehingga sang Pimpinan tersebut dilanda kebimbangan didalam mengambil suatu keputusan, pada akhirnya sang Pimpinan dianggap tidak memiliki ketegasan sama sekali.
Apakah Krisis Kepemimpinan tersebut hanya terjadi atau dialami oleh suatu Negara ? Bagaimana dengan suatu perusahaan ?
Tidak ubahnya dengan suatu Negara, suatu perusahaan pun membutuhkan seorang pimpinan yang sangat kuat yang mampu membawa perusahaan yang dipimpinnya untuk mencapai Visi yang telah dicanangkan.
Jalan untuk mencapai Visi tersebut juga tidak mudah, banyak sekali permasalahan atau kendala yang dialami, dan seorang pemimpin harus mampu mengatasi segala kendala atau permasalahan tersebut, sehingga tidak dianggap pula mengalami suatu Krisis Kepemimpinan.
Tolok ukur dari seorang pemimpin perusahaan apabila ingin dikatakan sukses adalah jika mampu memobilisasi Sumber Daya Manusia yang dipimpin mencapai target yang telah ditetapkan atau kinerja terbaik.
Pada kenyataannya yang kita temui di berbagai perusahaan adalah banyak sekali perusahaan yang juga mengalami Krisis Kepemimpinan tersebut. Banyak sekali pemimpin yang tidak mampu menterjemahkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan kepada timnya. Karena para pemimpin tersebut juga tidak paham bagaimana cara menterjemahkannya. Akan lebih banyak lagi kita jumpai Krisis Kepemimpinan ini di perusahaan yang masih menganut Family Bussines, hal tersebut dikarenakan komando keputusan masih berada ditangan pemilik perusahaan, sehingga para pimpinan yang ada di perusahaan tersebut akan selalu menunggu instruksi ataupun komando dari pemilik perusahaan. Belum lagi apabila Struktur Organisasi beserta Job Description di perusahaan tersebut belum tersusun dengan baik, maka akan semakin tidak jelas pula Kepemimpinan yang ada di perusahaan tersebut.
Pernah saya temui seorang pemilik usaha dari suatu perusahaan yang sudah cukup besar di Indonesia, beliau tengah mengalami kegalauan karena beliau merasa belum ada yang mampu memimpin perusahaannya apabila beliau ingin pension, apalagi usia beliau yang semakin menua. Ketika saya tanyakan apakah anak-anak beliau tidak ada yang mau meneruskan atau terlibat dalam manajemen perusahaan tersebut, beliau mengatakan bahwa dari semua anaknya, hanya 1 (satu) yang terlibat di manajemen beserta 2 (dua) menantunya. Akan tetapi beliau merasa semuanya tidak dapat diandalkan untuk meneruskan atau menerima tongkat estafet kepemimpinan maupun kepemilikan.
Selanjutnya saya tanya lagi, apakah dari pihak professional yang saat ini berada di pucuk pimpinan perusahaan ada yang mampu memimpin perusahaan ataupun menggantikan beliau, di jawab pula tidak ada.
Kemudian saya tanya lagi, apakah beliau memiliki Visi atau impian perusahaan tersebut akan dibawa ke mana. Beliau mengatakan bahwa beliau memiliki impian ataupun Visi, akan tetapi ternyata beliau memiliki keterbatasan di Komunikasi, sehingga beliau tidak mampu mengkomunikasikan ke timnya tentang Visi beliau akan perusahaan ini dengan baik. Dan ketika saya mapping lebih dalam lagi, ternyata struktur organisasi hingga job analisa di perusahaan tersebut belum tersusun dengan baik, sehingga proses kewenangan, pendelegasian hingga perencanaan karir tidak jelas. Akibatnya tim yang ada mengalami kebingungan dan ketidak nyamanan didalam beraktivitas dan berkarya.
Apabila hal tersebut terus dibiarkan, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut mengalami Krisis Kepemimpinan, karena generasi kedua tidak akan mampu meneruskan bisnis tersebut dan tinggal menunggu waktu akan kelumpuhan perusahaan tersebut.
Pemimpin yang baik adalah Pemimpin yang mampu membawa negara, organisasinya, ataupun perusahaannya mencapai Visi ataupun target yang telah ditetapkan. Akan tetapi Pemimpin yang luar biasa adalah seorang Pemimpin yang mampu menciptakan Pemimpin Pemimpin yang lain yang sehebat dirinya.