Thursday, March 6, 2014

SALMON PHILOSHOPY



Salmon merupakan salah satu jenis ikan yang paling digemari di dunia, karakteristik dagingnya yang empuk membuat ikan ini menjadi salah satu olahan yang lezat. Baik dimakan secara mentah sebagai sushi ala Jepang ataupun diolah dengan matang akan sama lezatnya menurut saya. Seluruh bagian tubuh ikan salmon mengandung asam lemak tak jenuh ganda atau polyunsaturated fatty acid (PUFA) tinggi. Zat gizi ini dibutuhkan tubuh untuk membantu menjaga beberapa organ vital manusia, seperti jantung dan otak. Pada bagian ekor dan tubuh salmon, kaya akan protein, omega 3, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, dan selenium, sementara, bagian kepalanya kaya akan iodine. Melihat kandungan gizinya yang luar biasa di seluruh bagian tubuh salmon, tidak heran banyak orang yang tergila-gila memakan salmon sushi secara mentah, karena makin bagus dimakan secara mentah karena kandungan gizinya masih utuh, berbeda dengan ketika salmon dimasak, karena kandungan gizinya akan berkurang.

Banyaknya keistimewaan ikan salmon tersebut, membuat saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang salmon. Ternyata salmon memiliki siklus kehidupan yang luar biasa, salmon memulai hidupnya di hulu sungai yang merupakan air tawar. Beranjak dewasa, secara berkelompok mereka bermigrasi ke lautan bebas, yaitu Samudra Atlantik ataupun Pasifik yang merupakan air asin. Adaptasi yang luar biasa harus mereka lakukan dari kehidupan air tawar ke kehidupan air asin. Karena tentunya kehidupan dan habitat yang berada di sungai dan lautan sangat berbeda. Suhu airnya pun berbeda, apalagi jenis makanan yang harus dimakan oleh mereka pastinya juga berbeda antara yang di sungai dengan yang di laut. Perjuangan dan kemampuan adaptasi salmon sangatlah luar biasa, karena ditempatkan dimanapun dia mampu survive. Padahal untuk menuju ke lautan luas tersebut salmon bisa menempuh jarak sejauh 1.400 km. Tentunya berbagai rintangan dan hambatan harus mereka hadapi untuk menuju lautan luas, diantaranya para predator yang siap memangsa mereka. Terus menerus mereka berkelompok tanpa ada yang memisahkan diri hingga visinya (lautan luas) tercapai.

Terlihat disini bagaimana perjuangan salmon didalam mencapai tujuannya tidaklah mudah, mulai dari perjalanan yang ditempuh, rintangan yang harus dihadapi, hingga adaptasi terhadap lingkungan yang baru harus mereka lakukan. Namun mereka paham, bahwa mereka harus bekerja sama dengan baik untuk melakukan hal tersebut. Tidak ada satupun dari mereka yang memisahkan diri, bahkan meninggalkan rekannya, kecuali apabila rekannya telah mati dimakan oleh predator ataupun tertangkap oleh pemancing ikan. The Show Must Go On, itu prinsip mereka, walaupun ada rekan yang mati atau tertangkap, mencapai visi yaitu menuju samudra harus tercapai.

Kehidupan salmon tidak hanya berhenti di Samudra Atlantik ataupun Pasifik. Ketika masuk ke masa kawin, mereka ternyata kembali ke habitat mereka semula, yaitu ke hulu sungai tempat mereka dilahirkan. Untuk itu resiko yang mereka ambil jauh lebih besar dibandingkan dengan ketika mereka melakukan perjalan migrasi. Karena tentunya mereka harus melawan arus untuk kembali ke tempat asal mereka. Perjuangan yang sungguh berat tentunya, belum lagi kalau mereka harus berjuang menuju posisi sungai yang lebih tinggi, mereka harus melompat agar dapat mencapai posisi yang lebih tinggi tersebut tentunya dengan melawan arus dan jeram yang ada dibawahnya. Ketinggian yang harus dicapai dari lautan luas menuju ke hulu sungai tersebut bisa mencapai lebih dari 2.000 meter. Begitu mereka tiba di hulu, mulailah mereka kawin dan bertelur. Sekali bertelur salmon bisa menghasilkan telur sejumlah 30.000 hingga 40.000 butir telur yang bisa mereka sembunyikan di 5 lokasi yang berbeda dengan cara membuat lubang-lubang yang mereka tutupi. Jadi di satu lubang atau satu celah bisa menampung sekitar 5.000 butir telur. Dan salmonpun mati karena kelelahan diproses melahirkan tersebut. Salmon mati ditempat dia dilahirkan, dia kembali di tempat dia berasal.

Hal yang lebih dari luar biasa kembali salmon tunjukan ketika mereka harus kembali ke tempat mereka berasal, hidup dan mati ke tempat mereka berasal. Perjuangan melawan arus bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi salmon mampu membuktikan bahwa mereka mampu. Selama kita memiliki kemauan, tekad, dan motivasi yang tinggi kita mampu menghadapi segala rintangan yang ada, termasuk musuh-musuh yang menghadang kita. Kerjasama yang sangat kuat juga dibutuhkan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, salmon tidak pernah egois dengan meninggalkan rekan-rekannya kecuali rekan mereka gugur di tengah jalan dikarenakan tertangkap oleh manusia ataupun oleh predator. Sedangkan yang lainnya tetap berjuang menyelesaikan misinya.

Itulah kekuatan dari suatu kerja sama, tentunya terdapat pemimpin yang hebat juga yang mampu mengarahkan dan memotivasi team didalamnya. Karena binatang yang bermigrasi secara berkelompok akan selalu ada pemimpinnya. Visi yang telah ditetapkan akan tercapai kalau kita mampu bekerja sama dengan baik, apapun rintangannya kita harus lalui. Seandainya terdapat anggota yang demotivasi, pemimpin dan rekan yang lain wajib memotivasi.

Satu lagi yang menarik dari siklus salmon tersebut adalah, Dimanapun Kita Berada Ingatlah Asalmu.

Tuesday, February 18, 2014

ADAPTASI PERTAMA KALI BEKERJA di PERUSAHAAN



Benak saya terbang ke sekian tahun yang lalu ketika saya mendapatkan kabar kalau saya diterima bekerja di salah satu perusahaan begitu saya lulus kuliah. Ada perasaan senang bahwa akhirnya saya bisa mandiri, tidak menjadi beban orang tua lagi dan bisa membahagiakan mereka. Terlihat jelas ekspresi bahagia orang tua saat saya beritahu kalau saya diterima bekerja. Namun seminggu menjelang masuk bekerja ada perasaan deg-degan sekaligus bingung bagaimana harus memulai di suatu lingkungan yang sama sekali baru, tidak ada orang yang saya kenal di perusahaan tersebut. Apalagi perusahaan tersebut memiliki beberapa cabang. Bagaimana pimpinannya serta rekan-rekan kerja nantinya? Kemudian pakaian apa yang harus saya kenakan ?

Saya kira hal yang saya alami tersebut juga dialami oleh orang-orang lain yang akan memulai bekerja di suatu perusahaan, terutama untuk para fresh graduate.
Untuk itu saya ingin berbagi pengalaman dan tips bagaimana kita memulai dan beradaptasi dengan dunia yang baru tersebut, yaitu dunia bekerja. Karena ketika kita bekerja, dunia kita sudah sangat berbeda dengan dunia kita saat kuliah. Terdapat beberapa hal yang kita lakukan agar kita mampu beradaptasi dengan cepat :

1.       Pahami pakaian dinas atau pakaian yang digunakan di perusahaan tersebut.
Hal tersebut sangat penting agar kita tidak salah kostum ketika di hari pertama kita bekerja. Karena salah kostum akan menimbulkan ketidak percayaan diri kita terhadap lingkungan. Setiap perusahaan akan memiliki “pakem” yang berbeda didalam menerapkan pakaian resminya pun tidak semua perusahaan memberikan seragam kerja. Untuk sector yang bergerak dibidang jasa, seperti Perbankan, Asuransi, Konsultan Manajemen, dan sejenis tentunya akan menerapkan pakaian kerja yang formal. Perusahaan manufacture dan konstruksi tentunya juga berbeda jenis pakaiannya. Apalagi perusahaan yang bergerak di insdustri kreatif akan lebih tidak formal lagi pakaian kerja mereka. Sehingga pemahaman akan pakaian yang harus dikenakan harus dipahami lebih dahulu, karena kita harus pakaian kerja tersebut adalah bagian dari investasi kita untuk mengejar karir.

2.       Pelajari Budaya Kerja, Job Desc, hingga Peraturan Perusahaan
Setiap tempat pasti memiliki budayanya masing-masing, demikian pula dengan perusahaan,antara perusahaan yang satu dengan yang lain memiliki budaya yang berbeda-beda. Untuk itu pahami budaya kerja di tempat anda bekerja sejak hari pertama anda masuk  kerja,misalnya ada perusahaan yang cukup “Ngepop” dimana senior tidak dipanggil dengan Bapak atau Ibu, akan tetapi bisa dipanggil dengan Mas atau Mbak, ada juga perusahaan yang memang budayanya tetap memanggil senior dengan sebutan Bapak atau Ibu. Pemahaman terhadap budaya akan mempercepat adaptasi kita ke lingkungan perusahaan yang baru tersebut. Selain itu pahami betul Job Description anda, jangan sampai anda lamban didalam memahami Job Desc akan mempengaruhi percepatan anda didalam menyelesaikan pekerjaan anda, karena hal itu tentunya akan berpengaruh terhadap kondite anda. Begitu juga dengan Intruksi Kerja dan Peraturan Perusahaan ataupun Kesepakatan Kerja Bersama, pelajari itu semua dengan baik, jangan sampai terjadi kesalahan atau pelanggaran kerja terjadi dikarenakan ketidak pahaman anda terkait dengan hal itu semua. Jangan pernah malu untuk bertanya ataupun berdiskusi dengan senior terkait dengan hal tersebut.

3.       Tampil Percaya Diri dalam Perkenalan
Pada hari pertama masuk bekerja mulailah untuk memperkenalkan diri anda terlebih dahulu kepada rekan-rekan kerja anda yang sudah terlebih dahulu bekerja di perusahaan tersebut. Tidak orang peduli dengan keberadaan orang baru, untuk itu sebagai orang baru sudah selayaknya kita yang memperkenalkan diri terutama berkenalan dengan rekan-rekan yang berada di satu divisi dengan kita. Untuk itu tampilah dengan percaya diri dengan sikap dan suara yang optimis serta ramah ketika anda berkenalan, karena kesan pertama orang lain terhadap kita akan menentukan sikap mereka terhadap kita untuk selanjutnya. Apabila jenis pekerjaan kita memiliki hubungan dengan divisi yang lain, minta tolong ke senior kita untuk memperkenalkan diri kita ke divisi yang lain tersebut. Perkenalan dengan divisi yang lain juga bisa dilakukan pada saat makan siang atau istirahat, karena momen istirahat tersebut adalah saat yang santai dan kesempatan untuk bertemu dengan rekan-rekan kerja yang lain di perusahaan tersebut.

4.       Proaktif
Libatkan diri kita terkait pekerjaan-pekerjaan yang harus anda kerjakan, bertanyalah kepada senior atau supervisor anda terkait pekerjaan yang harus anda kerjakan. Karena sebagai orang baru tentunya anda akan tidak paham hal-hal yang harus anda kerjakan, untuk itu mulailah untuk bertanya.  Jangan sampai anda terlihat menganggur tanpa adanya aktivitas pekerjaan yang anda lakukan.

5.       Komunikasi
Jalinlah komunikasi yang baik dengan rekan-rekan kerja anda dengan sering terlibat dalam aktivitas-aktivitas mereka, baik aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan maupun aktivitas yang bersifat ekstrakurikuler.

6.       Fokus dengan Urusan Pekerjaan saat di Kantor
Profesional dengan memilah antara urusan pekerjaan kantor dengan urusan pribadi harus dilakukan. Fokuslah dengan pekerjaan dan aktivitas perusahaan ketika bekerja dibanding dengan urusan yang bersifat pribadi, seperti menghubungi keluarga dan teman di luar lingkungan perusahaan. Menghubungi keluarga ataupun teman dapat dilakukan saat istirahat atau makan siang

7.       Tantang Diri
Tantang diri anda untuk mencapai prestasi tertinggi di perusahaan dengan mencapai target pekerjaan yang telah dibebankan, sehingga anda memiliki value dan kontribusi lebih kepada perusahaan. Karena pencapaian target tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan karir kita ke depannya.