Salmon merupakan salah satu jenis ikan yang
paling digemari di dunia, karakteristik dagingnya yang empuk membuat ikan ini
menjadi salah satu olahan yang lezat. Baik dimakan secara mentah sebagai sushi
ala Jepang ataupun diolah dengan matang akan sama lezatnya menurut saya.
Seluruh bagian tubuh ikan salmon mengandung asam lemak tak jenuh ganda atau
polyunsaturated fatty acid (PUFA) tinggi. Zat gizi ini dibutuhkan tubuh untuk
membantu menjaga beberapa organ vital manusia, seperti jantung dan
otak. Pada bagian ekor dan tubuh salmon, kaya akan protein, omega 3,
vitamin A, vitamin D, vitamin B12, dan selenium, sementara, bagian kepalanya
kaya akan iodine. Melihat kandungan gizinya yang luar biasa di seluruh bagian
tubuh salmon, tidak heran banyak orang yang tergila-gila memakan salmon sushi
secara mentah, karena makin bagus dimakan secara mentah karena kandungan
gizinya masih utuh, berbeda dengan ketika salmon dimasak, karena kandungan
gizinya akan berkurang.
Banyaknya keistimewaan ikan salmon tersebut,
membuat saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang salmon. Ternyata
salmon memiliki siklus kehidupan yang luar biasa, salmon memulai hidupnya di
hulu sungai yang merupakan air tawar. Beranjak dewasa, secara berkelompok
mereka bermigrasi ke lautan bebas, yaitu Samudra Atlantik ataupun Pasifik yang
merupakan air asin. Adaptasi yang luar biasa harus mereka lakukan dari
kehidupan air tawar ke kehidupan air asin. Karena tentunya kehidupan dan
habitat yang berada di sungai dan lautan sangat berbeda. Suhu airnya pun
berbeda, apalagi jenis makanan yang harus dimakan oleh mereka pastinya juga
berbeda antara yang di sungai dengan yang di laut. Perjuangan dan kemampuan
adaptasi salmon sangatlah luar biasa, karena ditempatkan dimanapun dia mampu
survive. Padahal untuk menuju ke lautan luas tersebut salmon bisa menempuh
jarak sejauh 1.400 km. Tentunya berbagai rintangan dan hambatan harus mereka
hadapi untuk menuju lautan luas, diantaranya para predator yang siap memangsa mereka.
Terus menerus mereka berkelompok tanpa ada yang memisahkan diri hingga visinya
(lautan luas) tercapai.
Terlihat disini bagaimana perjuangan salmon
didalam mencapai tujuannya tidaklah mudah, mulai dari perjalanan yang ditempuh,
rintangan yang harus dihadapi, hingga adaptasi terhadap lingkungan yang baru
harus mereka lakukan. Namun mereka paham, bahwa mereka harus bekerja sama
dengan baik untuk melakukan hal tersebut. Tidak ada satupun dari mereka yang
memisahkan diri, bahkan meninggalkan rekannya, kecuali apabila rekannya telah
mati dimakan oleh predator ataupun tertangkap oleh pemancing ikan. The Show
Must Go On, itu prinsip mereka, walaupun ada rekan yang mati atau tertangkap,
mencapai visi yaitu menuju samudra harus tercapai.
Kehidupan salmon tidak hanya berhenti di Samudra
Atlantik ataupun Pasifik. Ketika masuk ke masa kawin, mereka ternyata kembali
ke habitat mereka semula, yaitu ke hulu sungai tempat mereka dilahirkan. Untuk
itu resiko yang mereka ambil jauh lebih besar dibandingkan dengan ketika mereka
melakukan perjalan migrasi. Karena tentunya mereka harus melawan arus untuk
kembali ke tempat asal mereka. Perjuangan yang sungguh berat tentunya, belum
lagi kalau mereka harus berjuang menuju posisi sungai yang lebih tinggi, mereka
harus melompat agar dapat mencapai posisi yang lebih tinggi tersebut tentunya
dengan melawan arus dan jeram yang ada dibawahnya. Ketinggian yang harus
dicapai dari lautan luas menuju ke hulu sungai tersebut bisa mencapai lebih
dari 2.000 meter. Begitu mereka tiba di hulu, mulailah mereka kawin dan
bertelur. Sekali bertelur salmon bisa menghasilkan telur sejumlah 30.000 hingga
40.000 butir telur yang bisa mereka sembunyikan di 5 lokasi yang berbeda dengan
cara membuat lubang-lubang yang mereka tutupi. Jadi di satu lubang atau satu
celah bisa menampung sekitar 5.000 butir telur. Dan salmonpun mati karena
kelelahan diproses melahirkan tersebut. Salmon mati ditempat dia dilahirkan,
dia kembali di tempat dia berasal.
Hal yang lebih dari luar biasa kembali salmon
tunjukan ketika mereka harus kembali ke tempat mereka berasal, hidup dan mati
ke tempat mereka berasal. Perjuangan melawan arus bukanlah hal yang mudah untuk
dilakukan, tetapi salmon mampu membuktikan bahwa mereka mampu. Selama kita
memiliki kemauan, tekad, dan motivasi yang tinggi kita mampu menghadapi segala
rintangan yang ada, termasuk musuh-musuh yang menghadang kita. Kerjasama yang
sangat kuat juga dibutuhkan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, salmon
tidak pernah egois dengan meninggalkan rekan-rekannya kecuali rekan mereka
gugur di tengah jalan dikarenakan tertangkap oleh manusia ataupun oleh
predator. Sedangkan yang lainnya tetap berjuang menyelesaikan misinya.
Itulah kekuatan dari suatu kerja sama, tentunya
terdapat pemimpin yang hebat juga yang mampu mengarahkan dan memotivasi team
didalamnya. Karena binatang yang bermigrasi secara berkelompok akan selalu ada
pemimpinnya. Visi yang telah ditetapkan akan tercapai kalau kita mampu bekerja
sama dengan baik, apapun rintangannya kita harus lalui. Seandainya terdapat
anggota yang demotivasi, pemimpin dan rekan yang lain wajib memotivasi.
Satu lagi yang menarik dari siklus salmon
tersebut adalah, Dimanapun Kita Berada Ingatlah Asalmu.
No comments:
Post a Comment