Friday, April 5, 2013

PEMIMPIN JUJUR, SEPERTI APAKAH?



Beberapa waktu lalu diumumkan hasil survey terkait dengan calon Presiden yang Ideal di Indonesia, hasilnya 46,9 % menyatakan bahwa calon Presiden yang ideal adalah seorang calon yang jujur, menjadi peringkat 1 (satu) sebagai syarat calon seorang Presiden. Peringkat 2 (23,2 %) berpihak kepada rakyat, peringkat 3 (8,2 %) adalah tegas.

Sangat menarik untuk diamati, karena dulu Presiden yang didambakan adalah seorang yang tegas, berwibawa, lalu berpihak kepada rakyat, sedangkan saat ini adalah sosok yang jujur. Hal tersebut terjadi karena mungkin rakyat merasa telah dibohongi selama ini karena banyaknya kasus korupsi yang terjadi, serta permasalahan lainnya yang tak kunjung selesai.

Mencari sosok Pemimpin yang Jujur,  tentunya bukanlah hal yang mudah, karena menilai atau mengetahui bahwa seseorang tersebut jujur atau tidak sangatlah sulit dilakukan. Kita tidak bisa mengandalkan feeling kita untuk menilai bahwa seseorang tersebut adalah sosok yang jujur atau tidak, bahkan tidak ada alat test kejujuran di psikotest. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak mudah untuk menilai JUJUR. Pernah klien saya mengalami masalah terhadap etos kerja karyawannya terutama terkait dengan kejujuran, banyak sekali harga yang dimainkan serta karyawan menerima “kutipan” dari vendor atau yang dapat dikatakan sebagai korupsi swasta. Sehingga pimpinan perusahaan meminta saya dan team untuk melakukan recruitment dengan menitik beratkan pada nilai kejujuran untuk calon karyawannya yang baru. Kami pun menjelaskan ke pihak pimpinan perusahaan tersebut, bahwa kejujuran tidak dapat dilihat dari psikotest. Sehingga yang dapat dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah membuat suatu sistem yang ketat yang meminimalkan manipulasi-manipulasi tersebut. 

Kembali lagi ke masalah mencari calon pemimpin yang jujur, yang dapat dilakukan untuk menilai bahwa seseorang tersebut adalah orang yang jujur atau tidak adalah dengan memperhatikan track record orang tersebut selama menjadi pimpinan organisasi, bukan sekedar saat kampanye atau pemaparan Visi Misi saja. Dengan memperhatikan track recordnya, maka kita bisa melihat dengan baik apakah seseorang tersebut adalah sosok yang tidak pernah tersangkut dalam suatu masalah, amanah, tegas terhadap aturan, serta sederhana dalam berkehidupan. 

Cukupkah dengan mengamati track recordnya? Tidak cukup rasanya dengan hanya mengamati track record seseorang, karena kejujuran juga terkait dengan Iman, yaitu seberapa kuat dia bertahan dan bahkan melawan suatu godaan. Ingat semakin tinggi pohon kelapa maka semakin tinggi terpaan angin, semakin tinggi posisi seseorang maka semakin tinggi pula godaan yang dihadapi. Jadi ketika seseorang tersebut memiliki track record yang baik didalam memimpin organisasi yang lain, belum tentu orang tersebut tetap menjadi baik ketika naik “pangkat” menjadi pimpinan di level yang lebih tinggi lagi. Karena satu paket dengan suatu kejujuran, keimanan seseorang hanya diketahui oleh orang itu sendiri dan Tuhan. Manusia bisa berubah karena tidak mampu menahan godaan yang ada, sehingga apabila dulu orang tersebut adalah sosok yang baik dan jujur, belum tentu ke depannya tetap baik dan jujur.






No comments:

Post a Comment