Wednesday, May 22, 2013

BERLOMBA MENJUAL WISATA dan BUDAYA INDONESIA dalam KEMASAN BRANDING yang MENARIK dan BERKUALITAS



Pada tanggal 16 – 19 Mei 2013 di Surabaya diselenggarakan kegiatan MAJAPAHIT TRAVEL FAIR (MTF) untuk kali ke 14, kebetulan perusahaan saya SURABAYA CREATIVE DESIGN banyak terlibat pada kegiatan tersebut, mulai dari menyiapkan New Image Branding kegiatan tersebut hingga mendokumentasikan baik video maupun photo, sehingga dapat dibuatkan Video Profile MAJAPAHIT TRAVEL FAIR untuk kegiatan berjualan event MAJAPAHIT TRAVEL FAIR 2014 serta digunakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur untuk event-event pariwisata di beberapa negara di luar negeri.

Yang menarik dari event MTF tahun ini adalah perubahan Branding yang dilakukan oleh beberapa  propinsi yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka tampak habis-habisan didalam MENJUAL potensi wisata dan budayanya dengan kemasan image yang luar biasa. Nusa Tenggara Barat adalah salah satu propinsi yang membuat saya cukup menoleh dengan Video Profile wisata yang diputar di LCD TV-nya. Image Video yang ditampilkan tidak kalah mahal dengan Image iklan Wonderful Indonesia serta iklan Garuda Indonesia ataupun iklan wisata dari negara-negara asing. Menggambarkan kekayaan alam, budaya, dan kulinernya dengan begitu memesona. Hal tersebut membuat saya tertarik untuk ngobrol dengan pihak Budpar (Budaya dan Pariwisata) NTB yang ada di booth tersebut. Mereka mengatakan bahwa memang menganggarkan anggaran yang cukup besar untuk mendongkrak wisata NTB, terutama Lombok dengan melakukan branding yang mampu mengangkat image wisata NTB dengan baik. Untuk video profile saja mereka menghabiskan anggaran lebih dari Rp. 400.000.000,- agar menghasilkan video profile yang berkelas dan dapat diterima serta di tayangkan di CNN. Belum lagi belanja iklannya baik iklan televisi di beberapa televisi jaringan internasional maupun iklan media cetak majalah-majalah wisata asing maupun nasional. Hal itu tentunya membutuhkan anggaran yang sangat besar agar NTB/Lombok dapat dikenal dan mampu menarik wisatawan asing maupun domestic agar menjadikan NTB/Lombok sebagai salah satu destinasi wisata utama. Terlihat jelas bahwa NTB/Lombok tidak mau kalah dengan tetangganya, Bali didalam menjual potensi wisata, budaya, dan kulinernya.

Demikian pula dengan Flores, dengan mengusung EXPLORE THE EXTRAORDINARY sebagai jargon wisatanya di tahun 2013, tampak habis-habisan pula menampilkan image yang berkelas untuk menjual wisatanya. Bukan hanya Video Profile saja yang disajikan dengan image yang mahal dan berkelas serta konsep yang kuat dengan mengusung Nadine Candrawinata sebagai model Video Profile nya, namun mereka juga membuat Flores Guidebooks, Travel Map, Postcards, Kalender, hingga Music cd dengan tampilan yang juga tidak kalah berkelas dibanding dengan Video Profile nya. Mulai dari lay out, pemilihan letter, colloring, hingga photo-photo yang ditampilkan membuat saya terkagum-kagum dengan niatan Flores didalam menjual potensi wisatanya. Karena memiliki satu konsep yang sama antara satu dengan yang lainnya, yaitu satu konsep mulai dari video profile hingga postcard nya. Semuanya dikonsep dalam satu konsep dan kemasana yang sama dan kuat.


Sumatera Selatan pun sampai memboyong para penarinya untuk tampil berturut-turut 3 tarian daerah, lebih banyak dibanding dengan daerah-daerah yang lain guna mempromosikan wisata budayanya. Pun demikian dengan beberapa daerah tingkat 2, seperti Surabaya dan Jember yang mulai menampilkan image branding yang lebih menarik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Tampaknya daerah-daerah sudah mulai sadar dan paham bagaimana menampilkan image yang baik dan menarik dengan kualitas yang baik pula untuk menjual potensi wisata daerahnya. Bukan image yang ala kadarnya saja yang digunakan untuk berjualan. Tampilan image yang menarik dan berkualitas memang sangat penting untuk mendukung suatu produk agar produk tersebut memiliki nilai tersendiri di mata konsumen yang akan membelinya, termasuk disini adalah didalam berjualan potensi wisata. Kemasan sarana promosi didalam berjualan harus benar-benar disiapkan dengan konsep yang kuat dan menarik, sehingga calon pembeli tergoda dan tertarik untuk membelinya. Apalagi jualan potensi wisata, image promosi yang ditampilkan harus benar-benar menarik, baik dari disain, konten yang ada didalamnya, serta kualitas photo, gambar, grafis, ataupun video betul-betul harus memiliki kualitas yang baik. Karena wisata merupakan salah satu industri yang menjadi andalan bagi suatu daerah atau negara didalam meningkatkan  pendapatannya. Banyak negara tetangga seperti Malaysia, Singapore, dan Thailand menjadikan wisatanya sebagai salah satu sumbe pendapatan terbesar, sehingga mereka juga menyiapkan sarana promosinya dengan konsep dan image yang baik. Mungkin kalau di Negara kita selama ini hanya Bali yang selalu menyiapkan sarana promosi mereka dengan sedemikian baiknya, sehingga layak apabila wisata merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Bali. Dan saya sangat senang ketika daerah-daerah lain diluar Bali juga mulai berubah dengan habis-habisan membuat materi promosi wisata daerahnya dengan sedemikian seriusnya. Semoga hal itu semua semakin meningkatkan citra wisata Indonesia di kalangan wisatwan mancanegara maupun domestik. Bagi wisatawan mancanegara image promosi yang sedemikian baik itu mampu menggoda dan menarik mereka untuk berkunjung ke berbagai penjuru tanah air, sedangkan bagi para wisatawan domestik bukan hanya tertarik untuk mengunjungi lokasi wisata tersebut, namun juga membuat bangga seperti saya yang juga bangga bahwa Indonesia itu Surga.

Wednesday, May 1, 2013

BULLYING di TEMPAT KERJA



Pernahkah mengalami bullying di tempat anda bekerja ? Ataukah malah anda yang melakukan bullying tersebut terhadap rekan kerja anda ? Lalu, apakah sebenarnya bullying di tempat kerja itu ?
Kalau dulu ketika kita bersekolah kita pernah mengalami bullying di sekolah kita, yaitu kita di olok-olok dengan panggilan atau julukan tertentu, dipalaki, disuruh mengerjakan tugas, dan hal-hal lain yang terkait dengan dunia remaja. Pada saat kita bekerja praktek bullying pun masih ditemui dan bahkan hal-hal yang dilakukan untuk bullying lebih berkembang lagi, yaitu bukan hanya sekedar olok-olok fisik, namun juga terkait dengan hubungan pekerjaan serta pekerjaan itu sendiri.

Bullying bisa merusak banyak hal dalam diri pekerja, tak sekadar perasaan sakit hati atau ego yang terluka; sekitar 17 persen pekerja yang merasa ditekan mengaku, pernah berhenti dari tempat kerja akibat menjadi korban praktik bullying. Sekitar 16 persen mengaku merasa mengalami masalah kesehatan.
Bullying yang biasanya dilakukan ditempat kerja adalah :

  1. Digossipkan hal-hal yang tidak benar terkait dengan status hingga prestasi kita
  2. Diremehkan kompetensi kita, seringkali kita tidak dipercaya oleh rekan kerja ataupun oleh atasan kita terkait kemampuan kita, sehingga tidak banyak pekerjaan yang diberikan atau didelegasikan kepada kita. 
  3. Over job, seringkali kita dikerjain oleh senior kita dengan diberikan pekerjaan yang menumpuk. Belum kelar pekerjaan yang satunya sudah ditumpuki oleh pekerjaan yang lainnya, tidak jarang diberikan pekerjaan yang bukan job des kita. 
  4. Tidak diikut sertakan dalam meeting, seringkali kita tidak diajak meeting oleh rekan-rekan kita dikarenakan keberadaan kita dianggap “tidak ada” oleh rekan-rekan kita. Kalaupun kita diajak meeting, keberadaan kita di ruang meeting tidak dianggap. Demikian pula dengan pendapat-pendapat kita apabila kita mengajukan  pendapat, pendapat tersebut juga dianggap sebagai angin lalu. 
  5. Dimarahi di hadapan rekan-rekan yang lain, atasan tidak memanggil kita didalam ruangannya apabila terdapat kesalahan yang kita lakukan akan tetapi langsung memarahi kita dihadapan rekan-rekan kita yang lain atau bahkan dihadapan anak buah kita. 
  6.  Dimaki-maki oleh vendor atau pelanggan, pelanggan memaki-maki kita terkait dengan ketidak puasan mereka dengan pelayanan perusahaan kita dan tidak jarang makian tersebut adalah kata-kata yang menyakitkan.

Pelaku bullying di kantor bisa terjadi di berbagai kalangan di perusahaan, yaitu mulai dari atasan, rekan kerja, pelanggan, hingga bawahan kita. Dan yang menjadi target bullying biasanya adalah orang baru ditempat kerja tersebut, entah itu pekerja yang mulai dari posisi bawah maupun orang baru yang langsung menduduki jabatan tertentu, seperti manajer misalnya. Orang yang menduduki jabatan baru, walaupun dia adalah orang lama di perusahaan tersebut juga tidak luput dari praktek bullying. Juga orang yang mutasi ke divisi atau cabang lain.

Ada cerita menarik yang pernah dialami oleh salah seorang supervisor di perusahaan yang pernah menjadi klien saya, dia di bully anak buahnya secara kolektif atau secara beramai-ramai dengan melempar sepeda motor sang supervisor tersebut ke sungai sebelah pabrik. Selidik punya selidik ternyata hal tersebut dilakukan oleh para anak buahnya karena para anak buah tersebut merasa sang supervisor memimpin dengan semena-mena, yaitu selalu main perintah dan marah-marah. Para anak buah merasa telah di bully, sehingga mereka ganti melakukan bullying ke supervisor dengan cara melempar sepeda motornya ke sungai. Hal  tersebut mereka lakukan dengan harapan supervisor tidak lagi melakukan bullying ke anak buahnya.
Ada juga seorang manajer yang baru saja memimpin perusahaan di bully oleh para anak buahnya karena anak buahnya tahu bahwa sang manajer yang baru tersebut masih belum paham akan budaya kerja serta sistem kerja yang ada di perusahaan tersebut, sehingga anak buahnya melakukan bullying ke pimpinannya terkait sistem kerja yang ada.

Terlihat dari kedua cerita tersebut, bahwa bullying bukan hanya terjadi pada bawahan, akan tetapi juga bisa terjadi pada level pimpinan.

Yang harus dilakukan ketika kita mengalami bullying :

  1. Acuh saja apabila bullying tersebut masih berupa gossip yang tidak jelas, karena lama-lama mereka akan capek bergossip apabila gossip tersebut tidak benar serta gossip akan hilang dengan sendirinya. 
  2. Jadikan bullying tersebut sebagai pengasah mental kita, sehingga mental kita menjadi lebih baik dan ketika menghadapi masalah-masalah yang lebih komplek mental kita sudah teruji. 
  3. Apabila kita adalah newbie atau pendatang baru di perusahaan tersebut, terbukalah dengan mengenali lingkungan kerja anda terutama rekan-rekan kerja dan atasan kita dengan baik. Proaktif untuk berkenalan, sehingga mereka tahu keberadaan kita. 
  4. Tunjukkan prestasi kerja kita, sehingga kompetensi kita diakui dan tidak diremehkan lagi oleh rekan kerja ataupun atasan kita. 
  5. Ajak bicara rekan kerja yang melakukan bullying terhadap kita terkait maksudnya melakukan bullying. Biasanya apabila orang yang melakukan bullying kita ajak bicara, dia menjadi kaget karena tidak menyangka akan diajak bicara. 
  6. Lakukan counseling ke atasan atau HRD apabila kita tidak tahu solusi yang harus kita lakukan terkait bullying tersebut. 
  7. Resign adalah solusi paling akhir apabila kita memang sudah tidak mampu lagi menghadapi bullying tersebut, karena belum tentu kita tidak mengalami bullying juga di perusahaan tempat baru kita bekerja setelah kita resign dari perusahaan yang lama.