Keberadaan pemimpin sebagai
seorang pemimpin di suatu organisasi atau perusahaan diharapkan mampu menjaga
kegiatan operasional perusahaan dapat berlangsung sesuai dengan target yang
telah ditetapkan. Selain itu agar pemimpin tersebut mampu membawa, mengarahkan,
serta mengoptimalkan Sumber Daya yang dimiliki perusahaan menjadi bernilai.
Namun terkadang yang kurang dipahami oleh pimpinan adalah tentang keberadaan
sang pimpinan di organisasi tersebut, apakah keberadaannya memiliki arti atau
tidak di mata bawahannya.
Mungkin kalimat dibawah ini dapat
kita jadikan suatu renungan akan keberadaan kita sebagai seorang pimpinan :
Kita ada, bawahan bahagia
Kita ada, bawahan tidak bahagia
Kita ada ataupun tidak ada,
bawahan biasa-biasa saja (tidak berpengaruh bagi bawahan)
Kita tidak ada, bawahan bahagia
Kita tidak ada, bawahan tidak
bahagia
Kita Ada, Bawahan Bahagia
Keberadaan kita di tempat kerja
selalu dinantikan oleh bawahan kita. Bagi bawahan, keberadaan kita dapat
menunjang performa mereka didalam bekerja. Kita selalu mampu mengarahkan dan
memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh mereka. Selain itu
keberadaan kita di perusahaan membuat mereka tenang dan nyaman.
Kita Ada, Bawahan tidak Bahagia
Keberadaan kita di tempat kerja membuat
bawahan kita tidak bahagia. Bagi mereka keberadaan kita di tempat kerja
terkadang bagaikan momok tersendiri bagi mereka, membuat mereka resah bahkan
tertekan. Mereka bekerja dengan tekanan yang yang cukup tinggi, sehingga stress
sering dialami oleh mereka.
Kita Ada ataupun Tidak Ada,
Bawahan biasa-biasa saja
Ada ataupun tidak adanya kita di
tempat kerja tidak berarti bagi bawahan. Kegiatan operasional perusahaan tetap
berjalan seperti biasa dengan adanya atau tanpa adanya kita di tempat kerja. Karena
kita tidak sering mengarahkan dan membimbing mereka, serta jarang sekali
mengeluarkan suatu kebijakan yang bersifat strategic yang mampu meningkatkan
kinerja perusahaan.
Kita Tidak Ada, Bawahan Bahagia
Ketika kita tidak berada di tempat kerja, bawahan merasa bahagia. Mereka
seakan-akan merasa “berpesta” dengan ketidak beradaan kita di tempat kerja.
Bahkan mereka selalu berharap agar kita tidak pernah berada di tempat kerja.
Kita Tidak Ada, Bawahan Tidak
Bahagia
Ketika kita tidak berada di
tempat kerja, bawahan merindukan kita. Mereka merasa kehilangan seseorang yang
selalu dapat menyelesaikan permasalahan mereka, serta membuat mereka nyaman
dengan keberadaan kita di sekitar mereka.
Dari kelima hal tersebut di atas,
dimanakah posisi kita ?
No comments:
Post a Comment