Beberapa waktu yang lalu saya ke
negeri tetangga Singapura, kali ini benar-benar untuk liburan. Sebenarnya kalau
berbicara tentang pelayanan atau service, Singapura adalah Negara yang penuh
dengan pelayanan. Begitu mendarat di Negara tersebut saja kita telah diberikan
pelayanan yang menyenangkan, mulai dari bandaranya hingga infrastruktur kotanya
yang memang memanusiakan manusia, yaitu memudahkan manusia yang berada di kota
tersebut untuk beraktivitas. Namun saya tidak akan membahas fasilitas pelayanan
infrastruktur negeri tersebut.
Karena memang tujuan kali ini
adalah liburan murni tanpa ada pekerjaan atau mengikuti training, maka salah
satu aktivitas yang banyak dilakukan oleh rombongan adalah belanja. Ada seorang
rekan yang ingin beli sepatu merk Pedro dan minta diantar ke toko sepatu
tersebut di salah satu mall di Orchad. Waktu itu saya bilang ke rekan saya,
kenapa tidak beli di Surabaya saja? Karena di Surabaya sudah ada tokonya Pedro.
Hal tersebut karena saya adalah tipikal orang yang praktis, kalau akan membeli
sesuatu adalah apabila barang tersebut tidak ada di Indonesia atau di Surabaya
khususnya. Namun dia ingin tetap diantar karena siapa tahu ada barang terbaru
atau discount. Maka mengantarlah saya ke salah satu mall di kawasan Orchad yang
terdapat toko sepatu Pedro. Mulailah teman saya mencoba coba sepatu-sepatu yang
menarik perhatiannya, dan seperti laiknya para pramuniaga di kawasan orchad,,
mereka melayani kami dengan ramah dan baiknya walaupun cukup banyak sepatu yang
dicoba oleh rekan saya tersebut tidak ada senyum sinis atau jengkel di wajah
mereka. Hingga akhirnya ada model sepatu yang cocok dan ingin dibelinya, namun
ketika dicoba sepatu tersebut nomernya kebesaran sehingga rekan saya minta diambilkan
nomer yang sesuai dengan ukuran kakinya. Sang pramuniaga pun melakukan
pengecekan di komputer berkaitan dengan stock sepatu, ternyata ukuran sepatu
yang diminta oleh rekan saya tersebut telah habis. Saat itu pramuniaga
menawarkan ke rekan saya untuk membeli model yang lain yg mungkin masih ada
stocknya. Namun rekan saya bilang tidak tertarik membeli model yang lain karena
dia sangat ingin membeli model tersebut. Saat itu saya akan bilang ke rekan
saya untuk ke Pedro di mall seberang, barangkali ada ukuran dari model yang dia
taksir. Namun belum sempat saya bilang hal tersebut, ada hal yang cukup
mengejutkan dan membuat saya terkesan, yaitu tanggapan dari pramuniaga tersebut
ketika rekan saya mengatakan hanya tertarik dan benar-benar ingin membeli model
sepatu yang tidak ada stocknya tersebut, bukan yang lain. Dia mengatakan ke
rekan saya untuk menunggu sebentar mungkin sekitar 10 menit katanya, dia akan
menghubungi toko Pedro yang ada di mall seberang untuk mengantar sepatu yang
diinginkan rekan saya. Karena di toko Pedro mall yang lain ukuran sepatu yang
diinginkan masih ada.
Pengalaman baru tentang pelayanan
atau yang biasanya disebut dengan experiential customer service saya dapatkan
disini, sebagai customer atau pembeli kami dimanjakan dengan hal seperti itu.
Mengetahui calon pembelinya tidak mendapatkan barang yang diinginkannya,
pramuniaga membantu untuk mendapatkan sepatu tersebut dengan sepenuh hati. Bisa
saja sang pramuniaga menyuruh kami untuk ke toko Pedro yang terdapat di mall
yang lain, namun hal tersebut tidak dilakukannya. Dan benar saja sekitar 10
menitan sepatu yang ditaksir oleh rekan saya tiba di toko Pedro dengan diantar
oleh pramuniaga atau pegawai Pedro dari mall yang lain.
Dengan menerapkan pelayanan yang
seperti itu tentunya banyak keuntungan yang didapatkan oleh kedua belah pihak,
baik bagi calon pembeli maupun penjual.
Bagi calon pembeli :
- Calon pembeli mendapatkan pelayanan yang premium, layanan yang selalu diinginkan oleh setiap konsumen.
- Calon pembeli tidak perlu kecewa tidak mendapatkan barang yang ditaksir atau diinginkannya.
- Calon pembeli tidak perlu mencari toko Pedro di mall yang lain, apalagi bagi yang tidak tahu di mana lagi letak Pedro dan di mall yang mana karena begitu banyaknya mall di kawasan Orchad.
- Yang pasti calon pembeli tidak perlu capek-capek jalan ke mall yang lain.
Bagi Penjual :
- Penjual tidak kehilangan moment, yaitu moment untuk mendapatkan pembeli. Pramuniaga berhasil meningkatkan grade sang pengunjung toko, dari seorang calon pembeli menjadi seorang pembeli.
- Penjual berhasil “memaksa” calon pembeli yang tadinya mungkin tidak jadi membeli untuk “menginvestasikan” uangnya membeli sepatu tersebut.
- Karena terkesan dengan pelayanan tersebut, bukan hal yang mustahil sang pembeli tersebut akan naik grade menjadi seorang pelanggan bagi Pedro.
Sebetulnya pelayanan seperti itu
di Indonesia telah diterapkan oleh para makelar atau para penjual barang-barang
elektronik seperti di kawasan Glodok (Jakarta) atau Hi Tech Mall (Surabaya).
Apabila kita mencari produk atau barang yang di toko tersebut tidak ada, mereka
akan menelepon toko-toko lain kenalan mereka yang berada di gedung tersebut
untuk menanyakan ketersediaan barang tersebut di toko mereka. Apabila barang
tersebut ada, mereka akan memberitahu kita harga barang tersebut. Jika kita
sepakat, maka mereka akan mengambilkan barang tersebut dan menyuruh kita
menunggu. Jika kita tidak sepakat, maka mereka akan menyuruh kita untuk mencari
di toko yang lain. Demikian pula seandainya seteleh mereka menelepon “gangs” mereka
dan tidak mendapatkan barang yang kita inginkan, mereka akan menyuruh kita
untuk mencari di toko lain. Sedangkan di toko-toko produk fashion saya masih
belum menemukan pelayanan seperti yang dilakukan oleh Pedro Singapura.
Namun yang membedakan antara Pedro
dengan para makelar atau para pedagang elektronik di Glodok (Jakarta) atau Hi
Tech Mall (Surabaya) adalah cara pelayanannya, yaitu pramuniaga Pedro Singapura
melayani dengan sangat elegan atau berkelas berbeda jauh dengan para pedagang
elektronik tersebut.
Memang, Pedro Singapura
diuntungkan dengan letak mall-mall yang berada di satu kawasan, yaitu di
Orchad, sehingga pola pelayanan seperti itu dapat dilakukan dengan baik.
Berbeda dengan mall-mall di kota-kota besar di Indonesia, seperti di Jakarta
dan Surabaya yang letak mall-mall nya bertebaran di berbagai sudut kota. Namun
yang cukup dikagumi adalah data stock yang ada di komputer toko tersebut adalah
integrated dengan toko-toko yang lain, sehingga apabila stock di toko tersebut
habis, maka pegawai toko dapat mencari info stock barang di toko yang terletak
di mall yang lain. Sehingga ketika kita berbelanja di salah satu toko di
Jakarta atau Surabaya dan kebetulan stocknya habis, maka pramuniaga toko dapat
menginformasikan ke calon pembeli apabila barang yang diinginkan di toko yang
lain di mall “A” masih ada, sehingga calon pembeli disarankan untuk membelinya
di mall “A”. Akan lebih luar biasa lagi apabila mampu memberikan pelayanan yang
sama dengan pelayanan di Pedro Singapura, walaupun membutuhkan waktu yang
mungkin lebih lama, yaitu 30 menit. Pramuniaga dapat menyarankan calon pembeli
untuk menunggu barang tersebut sambil berjalan-jalan dulu di mall tersebut,
atau mungkin sang calon pembeli ada aktivitas lain, seperti mau makan atau
ngopi-ngopi atau nonton di bioskop. Sehingga kelar melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut, barang yang diinginkan oleh calon pembeli tiba
dan siap untuk dibawa pulang.
No comments:
Post a Comment