Monday, July 16, 2012

MENGGEBRAK MEJA BAWAHAN, Boleh Kah ?


Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan salah seorang pimpinan perusahaan farmasi, dari obrolan tersebut tiba-tiba dia mengeluhkan kemampuan beberapa bawahannya yang seringkali menjengkelkannya karena berkali-kali membuat kesalahan dan tidak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Terkadang dia sampai harus turun ke bawah untuk membantu menyelesaikan pekerjaan dari bawahannya tersebut, bahkan pekerjaan yang sifatnya administrasi pun dia harus membantu.

Saya bertanya kepada pimpinan perusahaan farmasi tersebut, kenapa bisa seperti itu? Apakah karena sistem yang kurang benar atau kemampuan mereka yang bermasalah? Dia mengatakan kalau kemampuan mereka yang bermasalah, seringkali mereka melakukan kesalahan kerja.

Kemudian saya bertanya lagi kepadanya, “Apa yang anda lakukan bila hal tersebut terjadi ?”  Dia menjawab, kalau seringkali dia harus terjun ke bawah untuk membantu pekerjaan mereka agar pekerjaan mereka cepat selesai. Mendengar jawaban tersebut saya pun bergumam dan berkata kepadanya, “Anda “BAIK” sekali ya… ?” Mendapat sindiran seperti itu, dia pun tersenyum kecut. Dia sadar apabila yang ia lakukan adalah hal yang sebenarnya juga tidak baik karena masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan, namun dia sendiri juga kebingungan terhadap solusinya.

Selanjutnya saya tanya kembali, “Pernah marah tidak ke bawahan tersebut ?” dia jawab pernah, namun kesalahan kerja tersebut masih sering terulang. Kemudian saya GEBRAK mejanya hingga dia kaget dan bertanya ke saya kenapa saya menggebrak mejanya. “Kenapa Pak, kaget dan shock ya?” tanya saya, dan dengan tersenyum saya bilang ke dia bahwa kalau hal inilah (menggebrak meja) yang harus dilakukan kepada bawahan anda apabila bawahan tersebut berulang kali melakukan kesalahan, bukannya malah membantu dia menyelesaikan pekerjaannya walaupun pimpinan tersebut telah memarahinya. Karena kalau pola tersebut yang dilakukan, maka yang ada dibenak bawahan adalah pasti pimpinan akan membantu dia menyelesaikan pekerjaannya walaupun dengan risiko dimarahi, tetapi pasti tetap akan dibantu.

Merupakan hal yang sah kita menggebrak meja bawahan sebagai shock terapy apabila dia berulang kali melakukan kesalahan atau lamban didalam menyelesaikan pekerjaannya dan bilang ke bawahan agar dia belajar untuk lebih cepat lagi didalam bekerja dan tidak sering melakukan kesalahan kerja, karena hal tersebut akan mengganggu kinerja perusahaann secara keseluruhan. Serta jangan segan-segan untuk mengucapkan akan mengeluarkan Surat Peringatan apabila masih terulang kesalahan yang sama. Ketegasan sikap kita diperlukan agar seluruh proses pekerjaan di perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan baik. Menggebrak meja bukanlah hal yang tidak sopan untuk dilakukan serta hal tersebut tidak melanggar UU Ketenagakerjaan. Akan lebih tidak sopan lagi apabila pimpinan sering turun tangan untuk membantu bawahan didalam menyelesaikan pekerjaannya, sementara dia sendiri juga memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan. Karena hal tersebut akan memanjakan bawahan untuk tidak pernah mau belajar menjadi lebih baik lagi serta menjadi malas. Sebab yang ada di benaknya adalah pasti akan ada Dewa Penyelamat apabila terjadi kesalahan atau apabila pekerjaan belum selesai. Menggebrak meja bukanlah tindakan kejam, akan tetapi merupakan salah satu tindakan tegas dan sayang terhadap bawahan kita agar dia menjadi pekerja yang memiliki value bagi perusahaan.

No comments:

Post a Comment